FAJAR.CO.ID, MAKASSAR– Alokasi anggaran untuk pengerjaan jalan provinsi tergerus habis. Pemprov Sulsel tidak menjadikannya prioritas pada 2024.
Diketahui, Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi sebagai penyelenggara pembangunan jalan dan jembatan di Sulsel, diberi anggaran Rp725 miliar pada APBD 2023. Berbanding drastis dengan APBD 2024 yang hanya diberi jatah Rp140 miliar. Angka ini mengalami penurunan hampir 80 persen.
Sedangkan untuk realisasi anggarannya per triwulan III, baru 23,77 persen. Selain persoalan serapan anggaran yang minim, Dinas BMBK juga dikurangi alokasinya karena beberapa faktor. Misalnya, prioritas penganggaran Pemilu/Pilkada serentak tahun depan masih harus dialokasikan 60 persen.
Belum lagi soal penanganan stunting, pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan pengendalian inflasi. Hal tersebut membuat kebijakan Pj Gubernur Sulsel cenderung lebih memprioritaskan sektor perekonomian kemasyarakatan, misalnya peternakan, perikanan, dan pertanian.
Tahun ini saja, pada APBD Perubahan, banyak ruas jalan provinsi yang direfocusing. Sebut saja, Solo-Peneki-Kulampu dan Ussu-Nuha-Beteleme yang di tengah pengerjaannya dihentikan sementara.
Kepala Dinas BMBK Sulsel, Astina Abbas mengatakan, pihaknya mendapat alokasi anggaran Rp140 miliar untuk pengerjaan jalan. Sudah ada 14 ruas jalan yang telah rampung.
“Yang jelas target RPJMD itu kurang lebih 75 persen sudah terpenuhi pada 2023. Jadi kita banyak yang sudah mau tahapan penyelesaian, jembatan juga sementara, tetap kita mau lanjutkan,” kata Astina, Senin, 13 November.