FAJAR.CO.ID, KIEV — Badan mata-mata militer Ukraina tidak hanya konsentrasi melawan Rusia di tengah perang yang dihadapi. Intelijen Kiev juga melakukan perburuan terhadap warganya sendiri yang dicurigai menjadi mata-mata dan sekutu Rusia.
Ukraina mengakui telah meledakkan seorang politikus yang didukung Rusia dengan sebuah bom mobil pada Rabu (8/11) lalu. Ukraina menyebutnya sebagai pembalasan terhadap penjahat perang dan eksekutor.
c seorang wakil di parlemen regional Lugansk, Ukraina yang pro-Moskow dan merupakan mantan kepala polisi, tewas dalam ledakan tersebut.
Sebelumnya Mikhail Filiponenko selamat dari ledakan pada Februari 2022, beberapa hari sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan sebuah SUV berwarna gelap yang hancur dan berlumuran darah di kursi belakang serta bagian samping kendaraan.
Dalam beberapa jam, badan mata-mata militer Ukraina mengonfirmasi bahwa mereka bertanggung jawab atas tewasnya Filiponenko, dalam sebuah operasi gabungan dengan pasukan perlawanan lokal.
Filiponenko ditargetkan sebagai penjahat perang dan eksekutor yang menjalankan “kamp penyiksaan” di Luhansk, dimana para tawanan perang dan bahkan warga sipil mengalami perlakuan yang tidak manusiawi, demikian klaim dari badan intelijen tersebut.
“Filiponenko secara pribadi menyiksa orang secara brutal,” kata agen mata-mata tersebut.
Pembunuhan itu disebut sebagai peringatan bahwa pengkhianat Ukraina, dan kolaborator dengan teroris Rusia di wilayah yang diduduki sementara akan menerima ganjaran yang setimpal. “Perburuan terus berlanjut,” kata agen intelijen Kiev.