FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat Media Sosial (Medsos) Lukman Simanjuntak memberikan komentarnya terkait tiga geng Jenderal Solo yang mendapatkan posisi tinggi era Presiden Jokowi.
Melihat kedekatan mereka dengan Presiden Jokowi sejak masih sama-sama di kota Solo, ada dugaan jabatan yang mereka dapat saat ini sebagai siasat untuk mengamankan politik dinasti.
Hal senada diungkapkan Lukman dalam keterangannya di aplikasi X baru-baru ini.
Dikatakan Lukman, hal itu tidak lepas dari kepercayaan publik yang mulai turun akibat skandal di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Ketika kepercayaan publik turun akibat skandal MK, Jokowi tendang Dudung, dari posisi KASAD diganti Agus Subyanto,” ujar Lukman (10/11/2023).
Belum lama ini, Jokowi kemudian mengusulkan Agus untuk naik jabatan menjadi Panglima TNI.
“Tiba-tiba Jokowi kembali usulkan Agus naik jadi Panglima TNI,” ucapnya.
Lukman menduga, jika terjadi sesuatu pada upayanya membangun politik dinasti, maka orang-orang inilah yang akan menjadi tameng.
“Dengan demikian baik Agus di TNI atau Listyo di Polri, diduga sebagai strategi Jokowi amankan dinasti, jika terjadi sesuatu,” tandasnya.
Seperti diketahui, ada yang menarik pada lembaran sejarah perjalanan karir tiga Jenderal yang merupakan teman dekat Presiden Jokowi.
Ketiganya masing-masing Jenderal TNI H. Agus Subiyanto, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto.
Pada 2011 lalu, ketiga nama tersebut masih menduduki jabatan yang sejajar dengan Presiden Jokowi.
Tepatnya pada 2011, saat itu Jokowi masih menjabat sebagai Walikota Surakarta atau Solo, sementara Agus Subiyanto sebagai Dandim, Listyo Sigit sebagai Kapolresta Solo, dan Hadi Tjajanto sebagai Dan Lanud Adi Soemarmo.