FAJAR.CO.ID — Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) dan Lembaga Pengembang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPUMKM) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Sulawesi Selatan (Sulsel) Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil).
Kegiatan tersebut dibuka langsung Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulsel, Prof Ambo Asse, di Poletekes Muhammadiyah Makassar, Sabtu (11/11/2023).
Ambo Asse memberikan arahan agar bisnis yang dijalankan Muhammadiyah sesuai dengan ajaran agama Islam. Berbisnis secara syariah harus lebih diutamakan.
Prof Ambo Asse menambahkan, pelaku usaha di lingkup Muhammadiyah terus mengalami perkembangan mulai dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah. Tata kelola mengacu pada syariah.
Olehnya itu perlu pembinaan secara intensif sehingga para pelaku usaha ini bisa memberikan kontribusi yang besar terhadap kemajuan Muhammadiyah khususnya di Sulsel.
“Pelaku UMKM ini terus berkembang di Sulsel sehingga pembinaan harus masif misalnya sebelum melakukan kegiatan usaha harus ada pembinaan dengan,” tegas Ambo Asse.
Salah satu bentuk pembinaan terhadap pelaku usaha di lingkup Muhammadiyah, kata Prof Ambo, yakni pembinaan integritas lantaran seorang pengusaha harus bersikap jujur dalam menjalankan usahanya.
“Usaha tidak akan berhasil jika tidak ada pembinaan integritas atau pembinaan kejujuran dalam menjalankan usahanya,” ungkap Ambo Asse.
Ia menyebutkan masyarakat Muhammadiyah telah banyak membuka usaha dan olehnya itu perlu dikumpulkan untuk dilakukan pembinaan.
“Kita ini memiliki potensi besar pengembangan UMKM di Muhammadiyah, bukan hanya kecil tapi yang besar juga kedepannya diharapkan betul-betul melakukan pembinaan terhadap pengusaha kecil dan besar supaya tumbuh berkembang,” tutupnya. (rls)